Selasa, 22 Februari 2011

Indah pada waktunya …

Bismillah…

Manusia hanya mampu berencana, Dialah yang berhak menentukan, kembali di ingatkan akan makna terus berharap padaNYA.

Sedikit menuliskan sesuatu dari sepenggal kisah perjalanan seorang dokter muslimah,

Indah pada waktunya …

Sering kan denger satu frase itu?? yang bener2 membuat orang menjadi tersenyum disaat menunggu. Dan insyaALLAH memang indah.

Maap klo tulisan ini sedikit curhat, tapi sayang klo sepenggal kisah ini ga sempet tertulis biar lebih mudah mengingat disaat qt sudah melewati masa2 itu.(biar jadi kenangan geto ke anak cucu)

Ternyata bener apa kate orang sebelum ngambil pilihan jurusan kedokteran harus bersabar sekolahnya lama euy… mungkin itu yang ada disemua pikiran orang ketika mendengar jurusan kedokteran. Apalagi pas denger kabar temen2 SMA yang sudah jadi penulis terkenal, sedang belajar ilmu ekonomi syariah di Qatar, dan sedang belajar melihat indahnya bunga sakura di Jepang, trus ada juga yang sedang belajar ilmu nano di Korea, dan sedang belajar mendapat gelar S2 di negeri  model sedunia Perancis, atau bahkan ada temen yang sudah memegang perusahaan besar or kecil, ada yang sedang mengumpulkan koin2 di negri Argentina, dan meneruskan cita2nya untuk gelar masternya di Amerika, ada juga yang sudah menjadi pejabat dibeberapa departemen . Bahkan mungkin ini juga bisa jadi salah satu mengukur klo kedokteran itu lama, ada yang sudah punya anak 3… wowowwoww..hehehe . Udah lah , Tp ni tetep bersyukur karena Ni mengenal mereka, mereka yang hebat dan LUAR BIASA.

Tapi memang jadi dokter itu ternyata panjang euy. Berawal dari berubahnya jadwal magang di kampus yang disebabkan oleh ’sistem’ . Karena system kami harus menunda kelulusan kami lebih dari 3 bulan, gimana coba klo sampe2 itu terjadi??

Jadi inget apa kata kakak2 senior , “kami juga sudah punya matrik dok, ada yang matrik bulan ini lamaran, bulan ini nikah, bulan ini harus punya anak, dan lain-lain” lucu juga, ya juga hampir semua rombongan ku sudah siap menikah, jadi ya salah satu alasan mereka untuk segera mendapat gelar dokter adalah menikah.. (*heheh semoga semuanya dilancarkan. Amiin)

Bingung kan mau ngapain klo smape stagnan, mo kerja jadi apa?beum dapat ijazah?mau jadi dokter gadungan haduhhh udah jadi saingannya dukun dunk klo gitu.. ato kuli..hahahhaa saking bingungnya mau ngapain, malu euy minta uang terus ke orang rumah, adanya ditanyain kapan kakak lulus?? Itu temen2nya udah jadi PNS..grggrrgrgrggr….yah lagi2 tetep Cuma ada dua pilihan sabar dan syuukur??

Nabi saw bersabda: “ALLAH bersabda: Ikhlas itu salah satu rahasiaKU yang Kutitipkan dalam hati hambaKu yang Kucintai”

Diantara tanda punya niat baik dalam melaksanakansuatu pekerjaanadalah tidak malas, panik, atau putus asa taktala menemui kesulitan atau kendala. Orang yang baik niatnya pada kenyataan tak gampang menyerah, dan kepada ALLAH senantiasa berserah.

Ikhlas adalah rahasia antara ALLAH dan hambaNYA. Malaikat pencatat tidak mengetahui sedikit pun mengenainya untuk dapat dia tulis, setan tidak mengetahuinya hingga tak dapat dia rusak, nafsu pun tidak menyadarinya sehingga tak mampu dia pengaruhi.

Orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan dengan hati yang takut, karena mereka tahu bahwa sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka” Al Mu’minun : 60

Beberapa oleh2 dari membaca buku “Ikhlas tanpa sabar”(memanfaatkan waktu stagnan , semoga tetep bermanfaat)

Satu kesan membaca buku itu dan kondisi yang sedang dialami, SubhanaALLAH ilmu ALLAH tentang Ikhlas itu luaaaaaaaaaaaaaaaaas banget  temen2. Kayaknya klo kita belajar ilmu ikhlas ga pernah selese, atau tamat apalagi dapat gelar Sp.Ikh heheh spesialis ikhlas.. tapi inget selalu ALLAH melihat proses temen2 jadi yuk semangat terus untuk belajar ilmu ikhlas.

Buat semua temen2 sejawat yang lagi berusaha untuk mendapat gelar dokter, yuk mari temen2, kakak2, teteh, mbak2 , akang, mas, uni, hehehe kita lurusin niat lagi, semoga kita dapat memanfaatkan waktu kita dengan mencari ilmunya dan berusaha untuk terus menjadi dokter yang kaya ilmu dan dapat membantu pasien, karena kita mendapat amanah dariNYA untuk membantu menjadi perantara menyembuhkanya. Jadi ya mungkin memang kita butuh waktu lama untuk dapat gelar dokter itu, dan memang harus banyak belajar, dan satu lagi untuk mengingatkan diri pribadi, rezeki itu sudah tertulis olehNYA, ga bakal ketuker insyaALLAH, jadi ya sabar dan syukur lagi yuk… emang berat euyyy… dan kita tidak sendiri kawan, “Klo kata konsulen: saya dulu 11 baru lulus..alamak bisa punya anak dua itu mah,hehe, ya jadi bukan Cuma kita tapi orang2 terdahulu juga(hehe maap ya senior…)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar