Rabu, 03 November 2010

Mata adalah jendela hati

Pagi hari di awali dengan ceria semangat untuk mencari ilmu di stase mata yang Cuma tiga minggu, sebelum berangkat ke rs baca materi katarak dan glaucoma dan menambah semangat untuk diri sendiri dengan menulis status fb mata adalah jendela hati...so jagalah mata qt agar hati qt tetap melihat cahayaMU(*pesen koas mata).Mantap melangkah kan kaki karena hari ini ga ada op(*hehe tetep ya, walau pengen dpt ilmu tp klo ga ada operasi tetep senengà tapi berarti harus siap untuk maju presentasi kasus dan BST--> “belajar ya de” ini kata2 yang selalu di ucapkan preceptor ku).Hari ini masuk ke ruang anggrek (ruang mata di RSAM), langsung menuju ke bangsal pasien2 post op katarak untuk kami follow up. Dan butiran2 impian ni pun mulai ni rangkai, 

pasien 1: Tn A umur 83 tahun dx masuk: katarak senilis matur ODS dengan visus preop 1/300 (*artinya pasien itu Cuma bisa melihat lambaian tangan pemeriksa jarak 1 meter). Kemaren sebelum masuk ruang operasi sempat bercengkrama dengan kakek A (*sapaan ni ke beliau), beliau adalah orang hebat , dy adalah pensiunan dari pelayaran, dy bercerita klo dy pernah ke luar negri dan menjadi ajudan mentri perhubungan saat zaman orde baru, (kagum ni dengan masa muda si kakek, ni aja blum pernah keluar negri), hehe. Dan kekaguman ni pun bertambah saat mendengar alasan si kakek ingin operasi matanya, si kakek bilang “ saya ingin shalat berjamaah di masjid lagi, sedih semenjak mata saya ga bisa liat saya susah untuk ke masjid”, lagi2 ALLAH memberikan pelajaran berharga dari si Kakek. Kemudian lagi-lagi dy minta tolong kepada saya, “ Bu dokter tolong banget ya, tolong operasi mata saya biar saya bisa melihat lagi, karena saya sudah tidak punya anak yang peduli dengan saya,” tiba-tiba merasakan kesepian si kakek yang di sampingnya ada seorang nenek setia mendampinginya, kemudian si Kakek pun bercerita dengan menyembunyikan rasa rindu kepada anak2 yang ia besarkan(yang tidak peduli dengan ayahnya). 

Jadi sepanjang operasi itu berlangsung dengan niat dan perasaan ni kepada kakek A, ni berdoa semoga ALLAH memberikan cahayaNYA untuk kedua mata si kakek. Amin. 

Nah pagi ini, saat ku follow up si kakek dengan segera meraih kedua tangan ni, dan mencium kedua tangan ni, dan mengucapkan rasa terima kasih, “terima kasih ya bu dokter, saya sekarang bisa lihat lagi, terima kasih ya”  kakek itu tidak berhenti untuk mengucapkan rasa terima kasihn ya, kemudian saat ni periksa matanya, subhanaALLAH, visus mata kakek itu 5/60 ada rasa syukur ni kepada ALLAH karena telah memberi cahayaNya kepada Si Kakek.  
to be continued...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar