Aye orang berdarah betawi yang mencoba keluar dari
“kenyamanan” kota Jakarta. Nyaman disini artinya segala sesuatu gampang di cari
dijakarta, dan kendaraan macam apapun ada.
Semua berawal dari cerita kecilku yang suka di ajak
jalan-jalan ya walaw itu Cuma ke kantor ayah saat akhir bulan. Ya ayah saya
memang suka mengajak saya disetiap tanggal 30, ikut ke kantornya dan naik ke
lantai teratas dan menikmati kota jkarta
dari atas. Dan mulai dikenalkan dengan Jakarta, mulai dari naek ojek,
kereta, bajaj, metro mini, sampai sekarang jamannya Bus way. Dan kegiatan itu
berlangsung sampai saya SMP..mm mungkin ayah saya berpikir biar anaknya tau
kota Jakarta, atau itu sebagai
jalan-jalan. Ya memang saya tidak seberuntung teman-teman saya yang bisa ke
dufan atau tempat jalan-jalan lain.
Tetapi setelah beberapa tahun, saya baru menyadarinya ketika
SMA kami harus ke Jakarta, dan ternyata teman-teman saya mereka anak rumahan,
walawpun cowok mereka tidak mengerti jalan, angkot, apalagi naik kendaraan
umum, dan alhasil saya menjadi guide buat
semuanya..
Kemudian saat SMP Alhamdulillah saya mendapat kesempatan
untuk study tour ke Jogjakarta. Dan
Jogjakarta memiliki keterikatan hati tersendiri. Bahkan saya sudah menulis
tentang Jogja. Prinsip saya dari dulu kalau perjalanan ke daerah yang baru
pertama kali dituju tidak boleh tidur, dan saya pun berusaha menghapal
nama-nama kota jalur pantura, dan dengan cirri khas masing-masing . Mungkin
orang lain tidak tahu , rekaman jalur pantura masih terekam baik di ingatanku,
bagaimana panasnya kota Cirebon dan indramayu. Karena kami bisa merasakannya
saat istirahat shalat dzuhur di salah satu masjid di indramayu. Bagaimana
merasakan sore hari di daerah brebes yang kanan kirinya banyak bawang merah,
kota tegal dengan irigasi dan ladang tebunya. Kota Bumiayu, dan banyak kota
yang kita lewati untuk menuju kota Jogjakarta, dan menurutku itu pengalamanku.
Dan disaat kemudian hari bertemu orang atau teman yang berasal dari daerah Jawa
Tengah saya pun mengulang perjalanan kea rah sana, dan sempat temanku
bertanya..”loh memang nia pernah ke Bumi Ayu?? Dan jawabku polos Cuma numpang
lewat waktu ke jogja” Begitu juga dengan jalan pulang yaitu jalur selatan..
Kemudian SMA kelas 1 kami study tour ke Kepulauan Seribu. Banyak keindahan alam yang bisa
kami syukuri, mulai melawati tempat pelalangan ikan yang becek, dan menuju ke
Pulau Pari, Rambut, Burung, kami harus menaiki perahu kecil yang cukup melawan
adrenalin, maklum baru pertama kali. Dengan kecerian anak-anak SMA, kami pun
menikmati deburan ombak sampai ke pulau pari tujuan kami. Banyak kejadian dan
kenangan di pulau kecil itu, dari acara kelas , atau bahkan tujuan kami yaitu
belajar dari alam. Ya kalau kepantai pasti berenang atau sekedar main air, dan
kami bersama untuk menanam bakau.
Kelas 2 SMA Alhamdulillah saya menuju kota Bandung, dengan
ide-ide kreatif orang bandung yang masih terekam, Boshca , Tangkuban Perahu ,
Kawah Putih dan kedinginan kota Ciwide. Bahkan kalau mengingat itu, saya selalu
teringat jalan di pagi hari kota ciwide untuk mencari sate kelinci. Nanti lain
kali saya akan menuliskan tentang Paris Van Java yang satu ini..
Kelas 3 tujuannya berbeda yaitu Lampung, sempat tidak jadi
karena kejadian Tsunami Aceh, karena Lampung di daratan sumatera juga, tapi
ternyata kalau dilihat peta,, itu jauh-jauh sekali..hehe
Lampung dengan kehebohan melihat Paus terdampar, Batu bara,
Pembuatan mie instan.. dan mengelilingi Pulau Condong. Itu merupakan pengalaman
pertama saya naik kapal Laut.. dan ternyata menyenangkan.. Dan mungkin ini juga
merupakan alasan saya kenapa saya mengambil kuliah ke Lampung, jawab saya
simple karena saya pernah ke Pasir Putih, padahal jaraknya masih 1 jam..
Kemudian ternyata ALLAH menuliskan saya untuk KULIAH di
LAMPUNG, 6 tahun bukan waktu yang pendek untuk mengenal Lampung.. Mungkin nanti
saya akan menceritakan tersendiri SANG BUMI RUWAI JURAI
Saat kuliah pun saya mengikuti organisasi nasional yang
beberapa kegiatan mengharuskan keluar kota. Surabaya dan Malang adalah tempat
dimana seminar kedokteran di adakan, dan karena satu dan lain hal, pihak kampus
mengizinkan asal naik bis dari lampung-Surabaya, lagi-lagi saya tidak tidur dan
mencoba menghapal jalan ke Surabaya ya walaw agak melelahkan tapi lumayan
seru.. Bis kami pernah berhenti karena jalan digunakan masyarakat untuk sholat
Jumat, setelah sholat Jumat kami pun melanjutkan perjalanan, kalau tidak salah
itu di daerah Kudus. Kemudian menikmati keindahan pantai utara dari kota Tuban,
Lamongan, Gresik . Surabaya merupakan kota Metropolitan.. dan mencoba melihat
LUMPUR Sidoarjo di sela-sela perjalanan menuju Kota dingin di Jawa Timur.
Malang memang dingin, dan kesan saya ketika melihat pohon-pohon besar di
pinggir kota Malang tidak jauh berbeda dengan Bogor dengan kebun rayanya.
Keindahan Batu juga ingin dilihat, tapi karena jadwal kuliah mengharuskan saya
pulang lebih awal.
Purwokerto dan Semarang juga pernah saya datangi hanya untuk
menghadiri rapat, tetapi dari sana saya bertemu saudara seiman, menjadi ikatan
hati yang kuat sampai sekarang, Dengan Bandeng dan lumpianya kota semarang saya
memiliki sahabat atau bahkan saudara karenaNYA, kalau perjalanan yang ini saya
menggunakan kereta api. Dan lagi-lagi pengalaman berbeda yang saya dapat.
Purwokerto dengan mendoan dan Batu Radennya cukup memberi kenangan yang susah
dilupakan.
Kemudian lulus kuliah, saya pun menerima untuk PTT di timika
Papua, dengan ciri khas yang berbeda dengan daerah-daerah sebelumnya. Untuk itu
saya sudah menuliskan dengan beberapa keunikan masyarakat timika. Karena ke
Timika saya pernah transit di Bali dan Makassar. Ya walaw tidak lama, atau Cuma
30 menit di kota itu tapi setidaknya saya pernah menginjakkan kaki di Bali dan
Makassar.. ^^
Mm rencananya sebentar lagi mau melanjutkan ke Kalimantan
Timur.. hehe mencoba travelling sambil bekerja, beribadah, dan menikmati
keindahan dan kekhasan Indonesia..Saya bersyukur terlahir di Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar