Jumat, 09 Juli 2010

Aku Makin Cinta

Ku sadari aku lemah dan tempat kekhilafan, dikala ujian datang menghampiri ada beberapa ku tak sanggup bahkan terlalu ciut untuk mengahadapinya, tapi aku yakin ketika ujian dan cobaan itu datang menghampiriku ALLAH merencanakan sesuatu yang indah dan Dia pun mengerti kemampuanku.

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." Al-Baqarah 286

Dan sesungguhnya akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan, Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.(Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan ”Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun”. Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan secara sempurna dan rahmat dari tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk ” (Al-Baqarah: 155-157).

 
Setiap ujian itu datang baik senang maupun sedih ku harus melihat sekitar dan melihat keadaan saudara- saudara yang lain dalam menjalani hidup, dan rasa takut pun hilang seketika berubah menjadi rasa syukur tak terkira atas nikmatNya yang tak bisa ku tuliskan. Dan aku tak kan ragu karena Dia telah banyak membuktikan janjiNya dan membalas doaku.
 

Kuakui kadang ku menjerit dan menangis dalam hati dan mencurahkan semuanya kepadaNya, dan bertanya dalam kepadaNya kenapa Engkau berikan cobaan yang begitu berat dan tak ada hentinya kepada hamba yang lemah, tapi seketika kemudian air mata itu jatuh membasahi bibir dan membuat bibir ini untuk tersenyum dan berkata hamba cinta padaMU ya Rabb dan hamba ikhlas atas apa yang Engkau berikan kepadaku,,,dan semoga ini jalan untuk menggapai cintaMU..
Tapi …
Tapi..
Tapi..
Entah berapa kata tapi yang tiba2 datang untuk melemahkanku, dan menyuruh ku untuk banyak menuntut kepadaNya, seharusnya kata tapi itu tergantikan kata syukur, karena ALLAH menjadikan ku dewasa dengan cobaan yang diberikanNYA..
 

Dan kuharap dengan usaha, doa, dan tawakal ku kepada ALLAH segera memberikan jawaban indah untukku, dan aku berusaha menanamkan kembali dalam hati ni yang paling dalam dan mengazzamkan AKU SIAP AKAN UJIAN YANG AKAN DATANG BERIKUTNYA dan aku akan lebih dewasa,, amin YA RABB..





Serpong, 28 Juni 2010


Tahukah Tuhanmu selalu hidup di dalam hatimu
Cinta dari-Nya menjawab semua masalahmu
Dia mendengar melihat dan selalu berfirman
Perangi neraka di dalam hatimu
Damaikan jiwamu dengan cinta Dia
Memberi yang ikhlas kepada yang butuh
Bersyukurlah terus tanpa kenal waktu

Serukan, ikhlaskan, pasrahkanlah hanya kepada-Nya
Cinta-Nya adalah jawaban-Nya karena Tuhanlah Maha Cinta
Karena Tuhanlah Maha Cinta

Tahukah Tuhanmu selalu hidup di dalam hatimu
Cinta dari-Nya menjawab semua masalahmu
Dia mendengar melihat dan selalu berfirman
Perangi neraka di dalam hatimu
Damaikan jiwamu dengan cinta Dia
Memberi yang ikhlas kepada yang butuh
Bersyukurlah terus tanpa kenal waktu

Serukan, ikhlaskan, pasrahkanlah hanya kepada-Nya
Cinta-Nya adalah jawaban-Nya karena Tuhanlah Maha Cinta
Karena Tuhanlah Maha Cinta.

Tuhan Maha Cinta by Nidji

3 komentar:

  1. Dahulu, ketika hati Ibrahim terdominasi oleh kecintaanya pada sang anak, ALLAH memerintahkan untuk menyembelih anaknya. Ketika suatu saat Rasulullah dan para sahabat begitu memuliakan Baitul Haram dalam hati mereka, ALLAH memerintahkan untuk mengubah qiblat ke Baitul Maqdis. Begitulah cara Allah mengetahui, apakah kecintaan mereka lebih kuat kepadaNya atau kepada selainNya. Lalu dimana ALLAH dalam hati kita???? Apakah kita akan mempertaruhkan iman kita hanya dengan memuaskan nafsu kita terhadap dunia?? Astaghfirullah Ya Rabbi …ampuni kami..

    BalasHapus
  2. ternyata lagunya nidji "Tuhan Maha Cinta" ost sang pencerah isinya menggambarkan tulisan ini..hehe kayaknya cocok buat sountracknya tulisan ini ^_^v

    BalasHapus