Merantaulah….
Orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman
Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang
Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.
Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan
Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, kan keruh menggenang
Singa jika tak tinggalkan sarang tak akan dapat mangsa
Anak panah jika tidak tinggalkan busur tak akan kena sasaran
Jika matahari di orbitnya tidak bergerak dan terus diam
Tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang
Bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang
Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika di dalam hutan.
Imam Syafii
Bismillah Ya Rabb dengan mencoba meluruskan niat untuk
beribadah kepadaMU, saya bekerja dan berkeliling Indonesia.. Semoga ini dapat
menjadi pemberat amal di hari akhir nanti. Amin
Mungkin kalau orang lain bilang..nekat banget sih jadi
akhwat..
Atau ada yang bilang ga takut apa sendirian dikampung
orang..
Atau ada yang bilang emang ga kasihan ma orang rumah
ditinggal terus ..
Atau ada lagi yang bilang..kapan nikahnya..hahahaha ada-ada
aje..
Yup semua pertanyaan itu sebenernya tidak perlu di
pertanyakan juga sudah menjadi bahan pertimbangan untuk merantau lagi.. semua
jawabannya Karena Mengharap RidhoNYA..
Karena sayang sama orang rumah, dan ingin membahagiakan
mereka, dan pasti ingin mencari ilmu, mencari pengalaman, dan mungkin ini juga
termasuk ikhtiar jawaban terakhir.. ya kita kan semuanya tidak tahu hasilnya
yang di gariskan ALLAH seperti apa.. yang jelas, kita itu harus berusaha,
berdoa, dan tawakal ILALLAH…
Disaat sudah merasakan kenyamanan dengan interaksi
masyarakat sp 3 dan sekitaran Timika, ketika pasien-pasien sudah mulai mengenal
sosok saya, ketika menemukan keluarga baru di Timika, ketika sudah terjawab
ketakutan-ketakutan untuk bekerja dan beribadah di Timika, saat itu juga diharuskan
ikhlas untuk menjelajah kota lain di Kalimantan,,,
Walaw hampir 50 % sudah dapat gambaran kondisi disana, 16
jam perjalanan darat, susah sinyal, jauh dari pelayanan kesehatan lainnya, dan
artinya tidak ada Mall, apalagi tempat hiburan ..hehe.. tapi lagi-lagi niatan
awal , menjawab kesusahan yang diceritakan, ya mungkin disana saya bisa banyak
belajar dari keterbatasan, belajar bertahan, belajar mengambil keputusan,
belajar bertindak, belajar mencari teman, belajar mengisi waktu dengan hal-hal
yang bermanfaat, yup jawabnya satu saatnya TARBIYAH DZATIYAH…
Yup mungkin memang akhwat nekad..tapi saya tidak sendiri, buktinya
yang lain saja bisa bertahan, dan seperti biasa dulu pertama kali merantau ke
Lampung penuh ketakutan , tapi nyatanya bisa melewati 6 tahun yang begitu
berharga, dan karena kota Lampung juga turut andil sampai pencapaian saya saat
ini, kemudian Timika dengan keunikan masyarakatnya, kekhawatir orang tua saya terjawab sudah..9 bulan pun
terlewati dengan menyimpan kenangan-kenangan manis , semoga pasien-pasien dan
keluarga di Timika pun tidak melupakan dan memilik kenangan manis bersama
saya..Kalau Kalimantan Cuma 6 bulan kenapa harus takut, jawabnya satu KARENA
ADA ALLAH YANG MAHA KUAT..dan semua yang ditinggalkan hanya titipanNYA , ya
memang harus menjaganya , tetapi lagi-lagi jawabannya gampang titipkan
padaNYA..
semoga selalu dalam lindungan Allah
BalasHapusHalo, saya juga sekarang ini lagi bekerja di daerah Timika RS Tjandra, kebetulan dari jkt juga. Salam kenal, tulisannya bagus dok.
BalasHapus