Alhamdulillah 8 bulan tinggal di papua, tepatkan kota “emas”
hehe karena memang jaraknya tidak jauh dari daerah penambangan emas PT Freeport
. Memang hampir 70 % pasien diklinik adalah pencari emas mulai dari karyawan
tetap, kontraktor, anggota bersenjata (TNI, Polri) yang menjaga daerah kota
“emas” sampai para pendulang yang kerjanya lumayan berat tetapi berdasarkan
survey mereka sehari penghasilannya hampir sama dengan dokter umum di pulau
jawa ..hehee . Terkadang iseng dan dengan modal keingin tahuan saya , saya
sering mengobrol dengan pasien dan bertanya kenapa mereka rela untuk
meninggalkan daerah tempat tinggalnya bahkan keluarga yang mereka cintai demi
ber-kaca2 emas (istilah satuan emas
1 kaca= 100 ribu). Dan mereka 1 hari bisa mendapatkan 3-4 kaca perhari.. tuh
kan lumayan hampir sama dengan gaji dokter umu di Jawa..hehe. Lain lagi dengan
para karyawan memang tidak salah kalau mereka kerja di papua itu banyak
duitnya..hehe , sampe suatu ketika saya bertemu mama2 ( ibu2 masyarakat asli
papua yang bekerja sebagai security di PT FI) mereka bilang gajinya 8 juta per
bulan..ya begitulah kota emas timika.
Tapi memang kebutuhan di timika lebih besar dari daerah di pulau jawa sebagai gambaran harga kelengkeng 1 kg bisa mencapai 60.000, atau yang lebih terlihat harga gas 1 tabung besar 215.000 yah mungkin kalau d Jawa bisa sekalian beli tabung gasnya..hahha..Tetapi ada resiko besar yang ditakuti semua orang setiap masuk ke daerah ini..apalagi selain terkena malaria. Mungkin seperti kutukan apabila terkena malaria di timika ..He maaf agak lebay tapi ini berdasarkan survey dari pasien. Banyak banget gejala malaria dari yang paling ringan batuk pilek , panas, mengigil, mencret, sampeeeeeeeee (pake gaya papua ngomongya) delirium (ngaco ngomongnya) atau bahkan kematian. Dan itu menjadi pemandangan sehari-hari karena hampir 40 % pasien adalah terkena malaria..
Pasien pendatang di klinik terdiri dari berbagai macam suku
mulai dari suku Makassar, Jawa, Sunda, Timur dan jadi bertemu berbagai macam
wajah dan gaya bicara yang berbeda, kalau cerita ini susah untuk di tuliskan
tapi lebih enak diceritakan, karena gaya bicara saya menceritakan pun berbeda.
Beberapa hal unik dengan masyarakat asli :
Seringnya saya masih tertipu dengan postur tubuh mama2 yang
perutnya besar, kadang sering bertanya…mama hamil ya? Oh tidak dokter..(hehe
ternyata perut mereka semuanya besar-besar dan itu berbeda dengan orang yang
gemuk)
Suatu hari lagi-lagi saya bertanya tentang hamil(karena
banyak obat dalam medis yang tidak boleh digunakan untuk ibu hamil) ..
Dr: mama hamil
Mama: oh tidak dokter
Dr: ( untuk memastikan) mama pake kb suntik ?
Mama : pake daun dokter..
Dr: apa mama?? daun ???(sambil banyak mikirnya)
Mama: ya dokter..hahaha (dengan gaya mama yang suka ketawa)
Dr: tuing..tuing ..sampe sekarang masih bingung..
Kemudian cerita kedua tentang mandi, disini banyak banget
pasien yang bermasalah dengan kulitnya dan sanitasi tentunya…
Dr: mama jangan lupa anaknya dimandiin 2 x sehari ya ..
Mama: ya dokter
Dr: (untuk memastikan mereka bener-bener mandi) mama mandi
pake sabun??
Mama: ya dokter pake sabun
Dr: sabun apa mama..
Mama: rinso dokter
Dr: ( haduh..ngeluus dada deh ) aduh mama jangan pake sabun
rinso,,,pake SABUN MANDI…
Mama: hehhe (lagi-lagi mereka tertawa) itulah keramahan orang papua,
Anamnesa yang unik-unik dengan mereka..
Mama : dokter anak ini perutnya bunyi-bunyi, ada cacing
kah???
Mama: dokter anak ini tadi malam panas tinggi sampe dia mau
terbang-terbang (sampe sekarang masih bingung apa yang dimaksud mama itu kalau
mereka terbang (melayang, pingsan atau apalah..)he
Banyak mama muda yang baru punya anak mereka bawa anaknya ke
dokter karena Cuma anaknya menangis terus..(kalau cerita ini mungkin bukan Cuma
di papua diamanapun kalau anaknya nangis orang tuanya khawatir..padahal ibu-ibu
harus tahu kalau anak kecil Cuma bisa menangis, minum susu dan buang air..)
jadi kalau anak bayi memangis itu wajar ya..
Dr: mama kenapa anaknya? Panas?
Mama: ya.. dia malaria dokter, dia panas tinggi..
Dr: batuk? Beringus? (dokter hanya memastikan karena sudah
melihat secret hijau yang keluar dari hidung anaknya)
Mama: oh tidak dokter, dia tidak basuk,(kebanyakan mama2
tidak bisa mengucapkan huruf t), tidak beringus..dokter dia punya limpa besar
Dr: oh ya (sudah malas berdebat..mereka pengen cek darah
malaria, dan itu batuk pilek dipapua bukan penyakit, itu adalah biasa..hehe itu
bukan satu dua paisen tapi hampir 50 % seperti itu)
Lagi-lagi tentang edukasi..
Dr: ya mama dy tidak boleh minum es, makan ciki,mie instan…
Mama: itu dengar ya kata dokter (sambil pukul keras kepala
anaknya dan berbunyi di depan meja dokter)
Dr: mama tidak boleh pukul
Mama: biar dokter dia punya kepala batu (maksud mamanya
keras kepala susah dibilangin)
Dan ini pemandangan setiap hari di meja dokter, dan bener2
tindak kekerasan di depan mata.hmm sedih kadang.
Cerita lucu pasien malaria menggambarkan apa yang
dirasakan..
Pasien: dokter badan panas, sakit-sakit kayak di tinjuin
Mike Tyson (ya memang wajah pasien kesakitan)
Dokter: ha..bapak memang pernah ditinju Mike Tyson..heheh
(mencoba menghibur pasien , ya walaw kurang membantu tapi ya ga papalah yang
penting niatnya)
Tetapi sayangnya pendidikan belum dirasakan semua orang di
bumi ini, sehingga masih banyak cerita lucu-lucu yang lain, terkadang saya
ingin tahu dan mungkin suatu hari nanti saya akan mencoba bertanya kepada salah
seorang pasien …” SIAPA PRESIDEN INDONESIA MACE PACE?” hehhe jangan-jangan
mereka tidak tahu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar